Soal:
Mengapa sebagian ulama lebih mengutamakan doa istifta yang berbunyi:
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، وَتَبَارَكَ اسْمُكَ، وَتَعَالَى جَدُّكَ، وَلاَ إِلَـهَ غَيْرُكَ
dan doa sujud yang berbunyi:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ *
dibandingkan dengan doa yang lain?
Jawab:
Pertama, karena ‘Umar bin Khaththab رضي الله عنه memerintahkan kaum Muslimin di zamannya untuk membaca dua doa tersebut, dan beliau termasuk Khulafa’ Rasyidin yang kita diperintahkan oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلم untuk mengikuti sunnah-sunnah mereka.
Kedua, karena dalam doa tersebut terdapat tasbih kepada Allah عزّوجلّ, pensucian, pengagungan dan tauhid yang merupakan ibadah paling agung. Ditambah lagi dengan doa mohon ampunan pada bagian akhirnya.
Karena alasan di atas, para Ulama lebih mengutamakan dua doa tersebut dari yang lain. Akan tetapi, dalam menjalankan sunnah, terlebih bagi seorang penuntut ilmu syar’i, hendaknya amalannya bervariasi. Karena dengan demikian, ia akan menghidupkan (lebih banyak) sunnah-sunnah Rasulullah صلى الله عليه وسلم, dan lebih (khusyu) dengan menghayati kandungan doa-doa dalam shalat. Apabila sekarang dia membaca doa A , kemudian di lain waktu membaca doa ‘B’ (yang semuanya berasal dari Nabi صلى الله عليه وسلم), akan membuat doa tersebut membekas ke dalam hati dan tidak sekedar ucapan biasa yang terlintas begitu saja.[]
Disalin dari Majalah As-Sunnah No. 05/ Thn. XVI_1433H/2012M hal.5, yang dijawab oleh Dr. Mis’ad bin Musa’id al-Husaini, dosen Ulumul Qur’an Universitas Islam Madinah KSA dalam Daurah Syar’iyyah di Trawas Mojokerto yang diselenggarakan pada tanggal 2-8 Juli 2012.
_________
* Saya (Ibnu Majjah) tidak menemukan doa sujud dengan lafadz tersebut, seperti dalam Terjemah Kitab Sifat Sholat Nabi karya Syaikh al-Albani, kemudian Hisnul Muslim dan Sholatul Mukmin yang keduanya Karya Syaikh Said bin Ali al-Qahthani; juga tidak ada dalam Kumpulan Do’a dan Dzikir tulisan Ustadz Yazid, yang mirip adalah bacaan berikut:
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ
“Maha Suci Engkau, Ya Allah, Rabb kami, aku memuji-Mu, Ya Allah, ampunilah dosaku. ” (HR. Bukari dan Muslim)