Soal:
Apa tujuan al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqolani رحمه الله memasukkan hadits-hadits yang beliau komentari “dho’if” dalam kitabnya Bulughul Marom ?
Jawab:
Al-Hafidz Ibnu Hajar رحمه الله dalam kitabnya Bulughul Marom memaparkan dalam muqoddimahnya, bahwa beliau menjelaskan pada setiap akhir hadits (yang dia sampaikan) adalah sebagai nasehat dan peringatan bagi umat ini, sehingga apabila beliau mengatakan hadits ini dho’if/lemah, berarti beliau ingin menyampaikan kepada umat derajat hadits tersebut yang sebenarnya agar tidak diamalkan, seperti dalam hadits no.105 tentang perintah Nabi صلي الله عليه وسلم kepada orang yang selesai kencing untuk mengurut dzakarnya tiga kali,” al-Hafidz رحمه الله mengomentari bahwa hadits ini sanadnya dho’if, artinya bahwa hadits ini dho’if dan tidak dapat diamalkan.[]
Disalin dari:
Majalah Al-Furqon No.75 Ed.5 Th.7 1428 H/ 2007 M, Rubrik Soal-Jawab asuhan Ustadz Abu Ibrohim Muhammad Ali AM خفظه الله, hal.6
Download:
Hadits Dhaif di Bulughul Marom: PDF atau DOC
eBook terkait:
1. Bulughul Maram
2. Hadits Dhaif dalam Buah Karya Ulama
3. Kaidah Memahami Hadits