Soal:
Apakah Nabi صلى الله عليه وسلم pada setiap perpindahan dari satu raka’at ke raka’at berikutnya selalu takbir dengan mengangkat tangan pada saat raka’at ke 2 ke raka’at 3 saja? Dan bagaimana pula bila makmum masbuk untuk menyempurnakan shalat, apakah juga harus mengangkat tangan?
Rohaeti, 0813144xxxx
Jawab:
Yang biasa dilakukan Nabi صلى الله عليه وسلم dalam masalah mengangkat tangan saat shalat, yaitu pada waktu takbiratul ihram, pada waktu akan ruku’ dan bangkit dari ruku’, dan pada waktu berdiri dari raka’at ke dua. ‘Abdullah bin ‘Umar رضي الله عنهما berkata:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَرْفَعُ يَدَيْهِ حَذْوَ مَنْكِبَيْهِ إِذَا افْتَتَحَ الصَّلَاةَ وَإِذَا كَبَّرَ لِلرُّكُوعِ وَإِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنْ الرُّكُوعِ رَفَعَهُمَا كَذَلِكَ أَيْضًا وَقَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ
Sesungguhnya Rasulullah صلى الله عليه وسلم biasa mengangkat kedua tangannya dalam shalat sejajar dengan kedua pundaknya apabila memulai shalat, setelah bertakbir untuk ruku’, dan apabila mengangkat kepalanya dari ruku’ beliau juga mengangkat kedua tangannya dan mengatakan: sami’allahu liman hamidah Rabbana wa lakal hamdu.[1]